Puskesmas Karanggayam 1 Gelar Pertemuan dengan Guru UKS untuk Pencegahan Penularan Mumps dan Varicella di Sekolah
Puskesmas Karanggayam 1 Gelar Pertemuan dengan Guru UKS untuk Pencegahan Penularan Mumps dan Varicella di Sekolah
Karanggayam, 4 Desember 2024– Puskesmas Karanggayam 1 mengundang seluruh guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja dalam sebuah pertemuan koordinasi yang bertujuan untuk mencegah penularan kasus mumps (gondongan) dan varicella (cacar air) di lingkungan sekolah. Pertemuan ini dilaksanakan menyusul adanya peningkatan kasus mumps yang cukup signifikan di wilayah kerja Puskesmas Karanggayam 1 selama dari bulan Oktober hingga November 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sebanyak 75 kasus mumps terjadi dalam dua bulan terakhir. Distribusi kasus paling banyak ditemukan pada anak usia sekolah dasar dan menengah pertama, yaitu usia 5-9 tahun dengan 43 kasus dan usia 10-14 tahun dengan 21 kasus.
Kepala Puskesmas Karanggayam 1, dr. Taufik Wijayanto, menyampaikan bahwa anak-anak usia sekolah memiliki risiko tinggi terhadap penularan penyakit ini. Oleh karena itu, keterlibatan sekolah melalui peran aktif guru UKS menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian.
“Kami menghimbau sekolah untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, khususnya memantau siswa yang menunjukkan gejala demam atau pembengkakan kelenjar. Jika ada siswa yang dicurigai mengalami mumps atau varicella, segera laporkan ke Puskesmas melalui tautan pelaporan yang telah disampaikan pada pertemuan,” ujar dr. Taufik.
Puskesmas juga memberikan beberapa rekomendasi yang harus diterapkan oleh pihak sekolah, di antaranya:
- Meliburkan siswa yang sakit mumps dan varicella selama setidaknya satu minggu sejak gejala muncul, atau mengizinkan siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
- Mendorong pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan pakai sabun (CTPS) secara rutin di lingkungan sekolah.
Pertemuan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan kerja sama antara Puskesmas, sekolah, dan orang tua siswa dalam meminimalkan penyebaran penyakit. “Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman bagi anak-anak kita,” tutup dr. Taufik.